Senin, 14 Maret 2011

Mahar Wanna Be (part 1)

Pengertian mahar adalah harta yang diberikan pihak calon suami kepada calon istrinya untuk dimiliki sebagai penghalal hubungan mereka. Mahar ini menjadi hak istri sepenuhnya, sehingga bentuk dan nilai mahar itupun sangat ditentukan oleh kehendak istri.  Bisa saja mahar itu berbentuk uang, benda atau pun jasa, tergantung permintaan pihak istri. 

Mahar ini pada hakikatnya dinilai dengan nilai uang, sebab mahar adalah harta, bukan sekedar simbol belaka. Itulah sebabnya seorang dibolehkan menikahi budak bila tidak mampu memberi mahar yang diminta oleh wanita merdeka. Kata ‘tidak mampu’ ini menunjukkan bahwa mahar di masa lalu memang benar-benar harta yang punya nilai nominal tinggi. Bukan semata-mata simbol seperti mushaf Al-Quran atau benda-benda yang secara nominal tidak ada harganya.



Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman :“Dan berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya�?(QS. An Nisaa : 4)
Berkata Al Qurthubi rahimahullah dalam tafsirnya :
“Ayat ini menunjukkan wajibnya memberikan mahar kepada wanita yang dinikahi, dan ini perkara yang disepakati, tidak ada perselisihan di dalamnya. Kecuali pendapat yang diriwayatkan dari sebagian ahlul ilmi dari penduduk Iraq, mereka berkata, “Apabila seorang tuan menikahkan budaknya dengan budak wanitanya, maka dalam hal ini tidak wajib adanya mahar�?. Pendapat ini tidaklah teranggap karena Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman :
Dan berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan�? (QS. An Nisaa : 4)
Ayat ini umum untuk seorang budak ataupun yang merdeka. Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman :
Maka nikahkanlah budak-budak wanita itu dengan izin tuannya dan berikanlah pada mereka mahar-mahar mereka dengan cara yang ma’ruf.�? (QS. An Nisaa : 25)
Berkata Al Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya setelah menyebutkan pendapat-pendapat ahlul ilmi :
Kandungan dari ucapan mereka, bahwasanya wajib bagi seorang laki-laki untuk memberikan mahar kepada wanita secara pasti. Dan pemberian mahar itu harus dengan kelapangan hati. Sebagaimana seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain dengan senang hati, demikian pula wajib memberikan mahar pada wanita yang dinikahinya dengan penuh kelapangan dan kerelaan. Apabila ternyata wanita yang dinikahi tersebut merelakan maharnya setelah diberikan atau disebutkan, maka boleh bagi sang suami untuk memakan (hasil dari mahar tersebut) sebagai sesuatu yang halal lagi baik.


Hasil akhir rembugan (kompromi) ma civo, mahar yang diberikan civo ke aku berupa 30 gram emas murni, ntar beli aja di Logam Mulia ma ditambah uang senilai ma tanggal dilaksanakanna akad nikah kami (yang masih jadi gonjang ganjing mpe detik ini lihat disini). Uang itu rencanana mw di masukkan di pigura seperti yang aku buat pas nikahan mbakku :


Cuman setelah aku pikir-pikir dah banyak banget ya yang pakai cara kayak gini buat nghias uang maharnya. Setelah merenung dan memikirkan 7 hari 7 malam (hahaha lebay lagi nie aku), akhirna aku memutuskan untuk menghias uang itu dalam pigura 3D, semacam doll house (rumah boneka) gitu. Jadi uangnya aku bentuk pernak pernik atau perabotan di doll housena.

Tema doll house aku itu bag shop (toko tas), pertama-tama aku bikin layout toko tas sesuai yang aku bayangin di pigura 3D. Pigurana aku beli di Kwitang Frame and Galery yang beralamat di Jalan Kwitang Raya No. 7 Jakarta Pusat. Hargana ngga mahal cuma IDR 80.000 dapet frame 3D ukuran 30x40 cm. Dah cukup besar buat merealisasikan miniature bag shop. Trus untuk wall paperna aku beli di My Scrapbook Ideas. Hasil akhir pigura yang dah aku hias seperti ini :


Belum begitu perfect sih hasilna. Rencanana masih ditambahin ma pigura kecil yang isina foto aku ma civo diatas meja kasir biar ngga sepi-sepi banget, truz di rak-rak yang di atas kursi kecil itu aku taruh miniature tas yang aku buat dari uang maharku. Oiya  lampu hias yang ada di belakang kursi kecil itu aku bikin dari uang 2000 lho...Uang yang aku dah bentuk miniature tas seperti di bawah ini :




9 komentar:

  1. lucuu bgd :)
    kreatif sekali dirimu..
    hhoho..
    sama.. maharnya juga insya allah aku LM
    kamu mau beli dmn ntar?

    gag kreatif c aku.. hhuhu.. lucu ide 3D nyaa..
    boleh lahh buat referensi :)

    BalasHapus
  2. makacih ya wina...gy tergila-gila ma yg namana clay...hohoho...makana smua serba clay...

    aku rencana beli di Gedung Antam yg ada di Jl. Raya Bekasi KM.18. Pulogadung, Jakarta 13210. Deket sih dari kantorku, jadi bisa colut dr kantor bentaran. Km beli dmn??

    BalasHapus
  3. km kpn mwu bli?
    sm rncanya d antam juga :)
    udh cek hrga km skrng? :D

    BalasHapus
  4. blum tw nie win...duitna masih kocar kacir...plngan bulan juli dey...km bli kpn???terakhir aku ngecek hargana IDR 418.000 utk yg 10 gram.

    BalasHapus
  5. mba nenny punya no telp toko piguranya ga? kalau ada saya minta yah. thanks.

    BalasHapus
  6. jah ngga ada say...dateng ke sana aja...hehehe...

    BalasHapus
  7. Hei mba
    boleh minta alamt email'nya gk?
    Thanks

    BalasHapus